Tawaf dan sai merupakan rukun
dalam ibadah haji dan umroh. Karena merupakan rukun, jamaah berusaha agar dapat
melaksanakan rukun ini secara sempurna yaitu tujuh putaran tawaf dan tujuh
putaran sai (tanpa kurang atau lebih). Sebenarnya sangat mudah untuk menghitung jumlah bilangan yang hanya 7 (tujuh) dalam
kondisi normal. Namun, saat
pelaksanaannya terkadang sulit karena konsentrasi jamaah terpecah
sehingga lupa berapa jumlah putaran yang telah dilakukan, apalagi untuk jamaah
yang telah berusia lanjut. Hal ini karena jamaah harus khusuk membaca doa
setiap melewati lintasan, belum lagi kondisi padatnya jamaah yang
berhimpit-himpitan dimana mereka semua memiliki tujuan yang sama.
Agar tidak lupa menghitung,
cara termudahnya adalah dengan menggunakan karet gelang sebanyak 7 (tujuh) buah.
Tempatkan gareng kelang di salah satu lengan, lalu setiap melewati satu putaran
tawaf atau satu lintasan sa'i, langsung pindahkan karet gelang dari lengan satu
ke lengan yang lain. Lakukan hal ini sampai semua karet gelang berpindah, yang
berarti pelaksanaan Tawaf atau Sa'i sudah selesai.
Tak hanya karet gelang, kancing jaket (jika memakainya saat tawaf) juga dapat digunakan sebagai alat bantu menghitung putaran tawaf dan sai. Setiap satu putaran, buka satu kancing jaket dan seterusnya sampai
tujuh kancing terbuka. Atau bisa juga dengan uang logam yang
dipindah dari satu saku ke saku lainnya. Jika kebetulan mendapat kenalan
seorang jamaah haji dari India, biasanya mereka memberi sebuah
hadiah/kenang-kenangan berupa tasbih sejumlah tujuh manik-manik (butir). Jamaah
dari India memang sengaja membawa tasbih 7 (tujuh) butir ini dalam jumlah
banyak sebagai hadiah kepada jamaah lain.
Kini tidak perlu lagi menunggu gift dari jamaah India, karena TasbihTawaf hadir untuk anda. Menggunakan tasbih tawaf akan lebih praktis dan terlihat trendy.
Kini tidak perlu lagi menunggu gift dari jamaah India, karena TasbihTawaf hadir untuk anda. Menggunakan tasbih tawaf akan lebih praktis dan terlihat trendy.
(diedit oleh TasbihTawaf)